PRUDENTIAL INDONESIA

Sabtu, 18 Desember 2010

Dzikir-Dzikir Setelah Shalat Wajib


Di dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah diterangkan tentang keutamaan berdzikir kepada Allah, baik yang sifatnya muqayyad (tertentu dan terikat) yaitu waktu, bilangannya dan caranya terikat sesuai dengan keterangan dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah, tidak boleh bagi kita untuk menambah atau mengurangi bilangannya, atau menentukan waktunya tanpa dalil, atau membuat cara-cara berdzikir tersendiri tanpa disertai dalil baik dari Al-Qur`an ataupun hadits yang shahih/hasan, seperti berdzikir secara berjama’ah (lebih jelasnya lihat kitab Al-Qaulul Mufiid fii Adillatit Tauhiid, Al-Ibdaa’ fii Kamaalisy Syar’i wa Khatharul Ibtidaa’, Bid’ahnya Dzikir Berjama’ah, dan lain-lain).
Atau dzikir-dzikir yang sifatnya muthlaq, yaitu dzikir di setiap keadaan baik berbaring, duduk dan berjalan sebagaimana diterangkan oleh ‘A`isyah bahwa beliau berdzikir di setiap keadaan (HR. Muslim). Akan tetapi tidak boleh berdzikir/menyebut nama Allah di tempat-tempat yang kotor dan najis seperti kamar mandi atau wc.
Diantara ayat yang menjelaskan keutamaan berdzikir adalah:
1. Firman Allah,
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلا تَكْفُرُونِ
Karena itu, ingatlah kalian kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kalian, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kalian mengingkari (nikmat)-Ku.” (Al-Baqarah:152)
2. Firman Allah,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (Al-Ahzaab:41)
3. Firman Allah, “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar/jujur, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bershadaqah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Al-Ahzaab:35)
4. Firman Allah,
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِين
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (Al-A’raaf:205)
Adapun di dalam As-Sunnah, Diantaranya:
1. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ الَّذِيْ يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِيْ لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
Permisalan orang yang berdzikir kepada Allah dengan orang yang tidak berdzikir kepada Allah adalah seperti orang yang hidup dan mati.” (HR. Al-Bukhariy no.6407 bersama Fathul Bari 11/208 dan Muslim 1/539 no.779)
Adapun lafazh Al-Imam Muslim adalah,
مَثَلُ الْبَيْتِ الَّذِيْ يُذْكَرُ اللهُ فِيْهِ وَالْبَيْتِ الَّذِيْ لاَ يُذْكَرُ اللهُ فِيْهِ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
Permisalan rumah yang di dalamnya disebut nama Allah dan rumah yang di dalamnya tidak disebut nama Allah adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati.”
2. Dari ‘Abdullah bin Busrin radhiyallahu ‘anhu bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ya Rasulullah, sesungguhnya syari’at Islam telah banyak atasku, maka kabarkan kepadaku dengan sesuatu yang aku akan mengikatkan diriku dengannya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللهِ
Hendaklah lisanmu senantiasa basah dengan dzikir kepada Allah.” (HR. At-Tirmidziy 5/458 dan Ibnu Majah 2/1246, lihat Shahiih Sunan At-Tirmidziy 3/139 dan Shahiih Sunan Ibni Maajah 2/317)
3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُوْلُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ
Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah maka dia mendapat satu kebaikan dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif laam miim satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf.” (HR. At-Tirmidziy 5/175, lihat Shahiih Sunan At-Tirmidziy 3/9 serta Shahiihul Jaami’ Ash-Shaghiir 5/340)


Dzikir-dzikir Setelah Salam dari Shalat Wajib
Diantara dzikir-dzikir yang sifatnya muqayyad adalah dzikir setelah salam dari shalat wajib. Setelah selesai mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, kita disunnahkan membaca dzikir, yaitu sebagai berikut:
1. Membaca:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
Astaghfirullah 3x,'Allahumma antas salaam waminkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroomi' Aku meminta ampunan kepada Allah (tiga kali). Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang selamat dari kejelekan-kejelekan, kekurangan-kekurangan dan kerusakan-kerusakan) dan dari-Mu as-salaam (keselamatan), Maha Berkah Engkau Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik.” (HR. Muslim 1/414)

2. Membaca:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ, اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
"Laa ilaha illallahu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'ala kulli syain qodiir,
Allahumma laa maani'a limaa 'a'thaita walaa mu'thia limaa mana'ta walaa yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu."
Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menolak terhadap apa yang Engkau beri dan tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau tolak dan orang yang memiliki kekayaan tidak dapat menghalangi dari siksa-Mu.” (HR. Al-Bukhariy 1/255 dan Muslim 414)


3. Membaca:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah dan kami tidak beribadah kecuali kepada Allah, milik-Nya-lah segala kenikmatan, karunia, dan sanjungan yang baik, tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, kami mengikhlashkan agama untuk-Nya walaupun orang-orang kafir benci.” (HR. Muslim 1/415)

4. Membaca:
سُبْحَانَ اللهُ
Maha Suci Allah.” (tiga puluh tiga kali)
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
Segala puji bagi Allah.” (tiga puluh tiga kali)
اَللهُ أَكْبَرُ
Allah Maha Besar.” (tiga puluh tiga kali)
Kemudian dilengkapi menjadi seratus dengan membaca,
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
"Laa ilaha illallohu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'ala kulli syain qadiir."
Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”
Barangsiapa mengucapkan dzikir ini setelah selesai dari setiap shalat wajib, maka diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan. (HR. Muslim 1/418 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Ada dua sifat (amalan) yang tidaklah seorang muslim menjaga keduanya (yaitu senantiasa mengamalkannya, pent) kecuali dia akan masuk jannah, dua amalan itu (sebenarnya) mudah, akan tetapi yang mengamalkannya sedikit, (dua amalan tersebut adalah): mensucikan Allah Ta’ala setelah selesai dari setiap shalat wajib sebanyak sepuluh kali (maksudnya membaca Subhaanallaah), memujinya (membaca Alhamdulillaah) sepuluh kali, dan bertakbir (membaca Allaahu Akbar) sepuluh kali, maka itulah jumlahnya 150 kali (dalam lima kali shalat sehari semalam, pent) diucapkan oleh lisan, akan tetapi menjadi 1500 dalam timbangan (di akhirat). Dan amalan yang kedua, bertakbir 34 kali ketika hendak tidur, bertahmid 33 kali dan bertasbih 33 kali (atau boleh tasbih dulu, tahmid baru takbir, pent), maka itulah 100 kali diucapkan oleh lisan dan 1000 kali dalam timbangan.”
Ibnu ‘Umar berkata, “Sungguh aku telah melihat Rasulullah menekuk tangan (yaitu jarinya) ketika mengucapkan dzikir-dzikir tersebut.”
Para shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana dikatakan bahwa kedua amalan tersebut ringan/mudah akan tetapi sedikit yang mengamalkannya?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Syaithan mendatangi salah seorang dari kalian ketika hendak tidur, lalu menjadikannya tertidur sebelum mengucapkan dzikir-dzikir tersebut, dan syaithan pun mendatanginya di dalam shalatnya (maksudnya setelah shalat), lalu mengingatkannya tentang kebutuhannya (lalu dia pun pergi) sebelum mengucapkannya.” (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud no.5065, At-Tirmidziy no.3471, An-Nasa`iy 3/74-75, Ibnu Majah no.926 dan Ahmad 2/161,205, lihat Shahiih Kitaab Al-Adzkaar, karya Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy 1/204)
Kita boleh berdzikir dengan tasbih, tahmid dan takbir masing-masing 33 kali dengan ditambah tahlil satu kali atau masing-masing 10 kali, yang penting konsisten, jika memilih yang 10 kali maka dalam satu hari kita memakai dzikir yang 10 kali tersebut.
Hadits ini selayaknya diperhatikan oleh kita semua, jangan sampai amalan yang sebenarnya mudah, tidak bisa kita amalkan.
Tentunya amalan/ibadah semudah apapun tidak akan terwujud kecuali dengan pertolongan Allah. Setiap beramal apapun seharusnya kita meminta pertolongan kepada Allah, dalam rangka merealisasikan firman Allah,
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Hanya kepada Engkaulah kami beribadah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.” (Al-Faatihah:4)
5. Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas satu kali setelah shalat Zhuhur, ‘Ashar dan ‘Isya`. Adapun setelah shalat Maghrib dan Shubuh dibaca tiga kali. (HR. Abu Dawud 2/86 dan An-Nasa`iy 3/68, lihat Shahiih Sunan At-Tirmidziy 2/8, lihat juga Fathul Baari 9/62)
6. Membaca ayat kursi yaitu surat Al-Baqarah:255
Barangsiapa membaca ayat ini setiap selesai shalat tidak ada yang dapat mencegahnya masuk jannah kecuali maut. (HR. An-Nasa`iy dalam ‘Amalul yaum wal lailah no.100, Ibnus Sunniy no.121 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahiihul Jaami’ 5/339 dan Silsilatul Ahaadiits Ash-Shahiihah 2/697 no.972)
7. Membaca:
اللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Sebagaimana diterangkan dalam hadits Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua tangannya dan berkata, “Ya Mu’adz, Demi Allah, sungguh aku benar-benar mencintaimu.” Lalu beliau bersabda, “Aku wasiatkan kepadamu Ya Mu’adz, janganlah sekali-kali engkau meninggalkan di setiap selesai shalat, ucapan...” (lihat di atas):
Ya Allah, tolonglah aku agar senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah dengan baik kepada-Mu.” (HR. Abu Dawud 2/86 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahiih Sunan Abi Dawud 1/284)
Do’a ini bisa dibaca setelah tasyahhud dan sebelum salam atau setelah salam. (‘Aunul Ma’buud 4/269)



8. Membaca:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, yang menghidupkan dan mematikan dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”
Dibaca sepuluh kali setelah shalat Maghrib dan Shubuh. (HR. At-Tirmidziy 5/515 dan Ahmad 4/227, lihat takhrijnya dalam Zaadul Ma’aad 1/300)
9. Membaca:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.” Setelah salam dari shalat shubuh. (HR. Ibnu Majah, lihat Shahiih Sunan Ibni Maajah 1/152 dan Majma’uz Zawaa`id 10/111)
Semoga kita diberikan taufiq oleh Allah sehingga bisa mengamalkan dzikir-dzikir ini, aamiin.
Wallaahu A’lam.

Sabtu, 28 Agustus 2010

3 Cara Membangun ASET

Apakah ASET itu?, ASET adalah sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Jika Anda memiliki sebuah kendaraan, lalu kendaraan tersebut Anda sewakan ke orang lain. maka kendaraan tersebut akan memberikan penghasilan untuk Anda. Itulah contoh ASET dalam bentuk yang sederhana.

ASET dapat di bedakan menjadi dua yaitu ASET dalam bentuk materi dan Bisnis. ASET dalam bentuk materi seperti rumah atau kendaraan yang di sewakan. Namun dalam hal ini kita akan membahas ASET dalam bentuk Bisnis. Menurut Robert T. Kiyosaki, bukan uang yang membuat kita kaya akan tetapi ASET lah yang membuat kita kaya. Mengapa demikian karena ke
kayaan akan habis sementara ASET akan menambahkan kekayaan.

Jika anda belum memiliki sebuah ASET, mulailah dari sekarang untuk membangunnya. Karena dalam membangun sebuah ASET di butuhkan waktu yang cukup lama. Membangun sebuah ASET memang tidak semudah seperti kita membalikkan telapak tangan, tetapi sangat mungkin untuk dilakukan.

Banyak orang beranggapan bahwa dalam membangun s
ebuah usaha di butuhkan modal yang sangat besar. Hal ini tidaklah salah, tapi ada cara lain dalam membangun usaha dengan modal yang relatif kecil. Paradigma kuno seperti ini harusnya sudah tidak ada lagi di pikiran kita, karena sudah banyak bukti usaha yang awalnya dilakukan dengan modal amat relatif kecil dan berhasil.


Di buku The Cashfolw Quadrant, di katakan bahwa ada 3 cara kita membangun ASET dalam bentuk bisnis yakni :

1. PERUSAHAAN BERSISTEM
2. WARALABA/FRANCHISE
3. WARALABA PRIBADI/PERSONAL FRANCHISE.


Berikut akan saya jelaskan secara ringkas perbedaan dari ketiga cara membangun aset ini.

1. Perusahaan Bersistem/konvensional

Untuk membangun sebuah perusahaan bersistem/konvensional, Anda biasanya harus memiliki modal yang sangat besar. Karena Anda akan mempekerjakan karyawan, dan membangun sebuah sistem di dalamnya. Selain modal yang besar, Anda juga akan di hadapkan dengan keahlian spesifik yang nantinya untuk dipergunakan dalam membangun sistem bisnis Anda. Anda juga butuh tempat untuk membuka usaha, tempat yang strategis sangat menentukan kelangsungan bisnis Anda. Selain itu Anda juga membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mengembangkan bisnis Anda. Rata-rata sebuah perusahaan akan menjadi berkembang setelah melewati masa kurun waktu 10 tahun. Tidak heran jika Anda melihat profil perusahaan-perusahaan besar di indonesia bahkan dunia rata-rata berumur lebih dari sepuluh tahun.

Mengapa perusahan konvensional/bersistem dapat memberikan penghasilan pasif (Passive Income) bagi pemiliknya. Hal ini dikarenakan sistem yang mereka bangun telah berjalan dengan baik. Sistem yang di kerjakan oleh karyawannya memungkinkan pengusaha untuk diam di rumah menonton TV, atau jalan-jalan keluar negeri. Sebagai contoh, pemilik sebuah perusahaan tidak perlu membuka pabriknya di pagi hari atau sekedar membersihkannya, karena sudah ada orang yang bertugas dibagian itu. Atau pemilik pabrik tidak perlu repot-repot mengurusi keuangan di perusahaannya karena sudah ada staff yang mengurusnya.

Beberapa contoh perusahaan bersistem di indonesia adalah : Carrefour, Indofood, bank BCA.




2. Waralaba/Franchise

Mungkin ada di antara kita yang sering melihat sebuah toko swalayan alfamart dan indomaret. Dua perusahaan ini adalah rajanya bisnis franchise toko swalayan di indonesia. Hampir di pelosok wilayah dapat kita jumpai toko ini. Alfamart dan Indomaret merupakan sebuah perusahaan yang menawarkan sistem franchise. Bagi Anda yang memiliki modal yang cukup besar, Anda bisa membeli franchisenya. selanjutnya Anda tinggal menyiapkan tempat untuk toko swalayan ini. dari setiap barang yang terjual Anda akan mendapat persentasenya. Anda tidak perlu lagi memikirkan cara proses penjualannya, karena sudah ada sistem yang berjalan dan telah teruji keberhasilannya.

Selain Alfamart dan Indomaret, ada satu lagi Franchise yang amat terkenal di dunia yakni KFC (kentucky Fried Chicken) dan MC Donalds. Kedua perusahaan Ini merupakan rajanya franchise di bidang Fastfood. Jika anda memiliki Franchise ini, Anda tidak perlu bingung bagaimana cara menggoreng Ayamnya, atau memikirkan bumbu apa yang harus di gunakan, karena semua sudah ada sistem yang mengaturnya. Anda hanya tinggal duduk manis di rumah dan memperoleh penghasilan tiap bulan.

Namun sayangnya, untuk membeli sebuah perusahaan Franchise tidaklah mudah, tidak semua orang bisa membelinya. karena harus mengeluarkanl biaya yang besar.




3. Waralaba Pribadi/Personal Franchise

Jika dari segi finansial anda tidak memiliki modal yang cukup. atau Anda juga tidak memiliki pengalaman dalam berbisnis, waralaba Pribadi mungkin akan menjadi solusi bagi Anda. Mengapa Waralaba Pribadi?, lewat usaha ini modal yang akan di keluarkan relatif kecil. Modal yang dikeluarkan hanya untuk membeli ijin usahanya saja. Anda tidak perlu menyiapkan tempat atau armadanya, selain itu Anda juga bisa melakukan bisnis ini diparuh waktu tanpa harus meninggalkan pekerjaan, Anda bisa menjalankannya setelah jam pulang kantor.

Di waralaba Pribadi anda akan di ajarkan bagaimana caranya membangun sebuah aset. Akan ada rekan/tim kerja yang siap mendukung dan membantu Anda. Selain ada tim yang siap membantu, akan adapula sebuah sistem pengajaran berkesinambungan yang di siapkan untuk melatih Anda. Untuk penjelasan lebih detail tentang Waralaba Pribadi anda bisa mengklik topik "Personal Franchise” di blog ini




Berikut gambaran umum tentang perbandingan 3 sistem bisnis diatas.

Jika Anda perhatikan dengan seksama, bahwa jelas sekali perbedaan dari ketiga cara membangun aset dalam bentuk bisnis. Anda bisa memilihnya sesuai dengan keuangan yang Anda miliki. Berikut saya jelaskan secara singkat dari tabel di atas.


1. Perusahaan Bersistem

Bila anda membangun sebuah perusahaan bersistem, maka modal yang anda keluarkan sangatlah besar. Jika modal yang di keluarkan besar maka resiko yang akan di tanggungpun juga besar. Selain itu, untuk membangun sebuah perusahaan bersistem Anda harus memiliki tempat tertentu dan waktu tertentu dalam menjalankannya. Dan yang terakhir Anda harus memiliki keahlian dalam mengembangkan usaha, karena Anda diharuskan untuk membangun sebuah sistem sendiri.

2. Franchise/
Waralaba

Dalam membangun sebuah Aset di bisnis waralaba, Anda harus memiliki modal yang cukup besar, karena anda harus membeli sistemnya. Jika modal yang kita tanamkan besar maka resiko yang akan kita tanggungpun akan semakin besar. Selain itu, kita juga butuh tempat tertentu dan waktu tertentu dalam menjalankan bisnis waralaba ini. Namun yang menarik dari bisnis waralaba ini adalah sudah ada sistemnya. Kita tidak perlu memiliki keahlian khusus dalam menjalankan bisnis ini. Sistem yang di buat oleh perusahaan waralaba telah terbukti keberhasilannya.

3. Personal Franchise/Waralaba Pribadi

Di Personal Franchise Anda tidak perlu mengeluarkan modal besar ,ataupun memiliki keahlian khusus. Modal di bisnis ini sangatlah Kecil, dengan begitu maka resiko yang di tanggungpun relatif kecil. Selain itu Anda juga bisa menjalankan usaha ini kapanpun dan dimanapun. Fleksibilitas waktulah yang membuat banyak profesional ikut menjalankan bisnis ini. Anda tidak perlu fulltime untuk menjalankannya karena bisa dijalankan di paruh waktu anda, semisal sehabis pulang kantor, pulang kuliah dsb. Di Personal Franchise sudah Ada sistemnya, Anda tidak perlu bersusah payah membangun sistem bisnis Anda sendiri.

Selamat mencoba........!

4 Kuadran Penghasilan

Dari Kuadran manakah penghasilan Anda?

Empat cara memperoleh penghasilan
Pernahkah Anda memikirkan dari kuadran mana penghasilan Anda?. Dan bagaimana jika sumber penghasilan Anda terputus?. Sebagian besar penduduk di dunia ini memperoleh penghasilannya dengan cara bekerja dengan orang lain. Mereka mendapat upah tiap bulannya. Sebagian besar lagi ada yang menjadi pedagang, petani, pengusaha, dsb.
Ada sebuah referensi buku yang sangat kami rekomendasikan untuk di baca, khususnya bagi Anda yang ingin meningkatkan penghasilan. Judul bukunya “The Cashflow Quadrant” karangan Robert T. Kiyosaki.


Beliau seorang mantan pengusaha dan seorang ahli investasi. dari Amerika Serikat. Beliau adalah guru-gurunya orang kaya di dunia. Seorang keturunan Jepang berkebangsaan Amerika. Buku The Cashflow Quadrant adalah sebuah buku Best Seller di dunia. Anda akan sangat mudah menemukannya di toko-toko buku besar seperti GRAMEDIA.


Di dalam bukunya beliau mengatakan bahwa ada empat pola manusia memperoleh penghasilan yakni:
  1. Pola E (Employee/Karyawan)
Di pola ini serimg di sebut sebagai pola karyawan, yaitu orang yang bekerja dengan orang lain. Biasanya mereka mendapatkan gaji tiap bulannya. mereka membarterkan waktu dan tenaganya. Contoh : Direktur, manajer, buruh
  1. Pola S (Self Employee/Bekerja sendiri)
Di pola ini sering di sebut juga sebagai pekerja lepas, mereka bekerja dengan dirinya sendiri. Biasanya mereka memiliki usaha-usaha kecil. Mereka tidak bekerja dengan orang lain. Contoh : Dokter, Pengacara, pemilik toko dsb.
  1. Pola B (Bussines Owner/Pemilik Usaha)
Di pola ini merupakan pola para konglomerat/konglomerasi, yakni para pengusaha-pengusaha besar. Yang mana mereka mempekerjakan orang lain dalam menjalankan usahanya. Biasanya usaha yang mereka jalankan memiliki sistem sehingga dia tidak perlu terlibat langsung. Untuk berada di pola ini kita harus memiliki modal yang sangat besar. Contoh Perusahaan bersistem : Carrefour, matahari department store, Indofood, bank BCA dsb.
  1. Pola I (Investor/penginvestasi)
Di pola ini seseorang hanya menginvestasikan uangnya kepada perusahaan-perusahaan dengan cara membeli saham. Selain itu ada juga orang yang menginvestasikan uangnya di bank. Jika Anda mendapatkan penghasilan dari pola ini, itu berarti uang telah bekerja untuk Anda. Anda tidak perlu bekerja untuk mendapatkan uang. Dengan demikian, bagi mereka yang berada di pola ini mereka memiliki waktu yang banyak untuk keluarga. Selain itu mereka memiliki kebebasan uang, waktu dan pikiran. Tidak heran jika orang di pola ini memiliki gaya hidup mewah, sering berlibur keluar negeri, bermain golf, dan jalan-jalan di mall pada saat orang-orang lain bekerja di kantor.
Robert T. Kiyosaki membagi empat pola itu menjadi dua kuadran besar, yakni kuadran kiri dan kuadran Kanan. kuadran Kiri terdiri dari E (Employee) dan S (Self Employee) sementara di kuadran kanan terdiri dari B (Business Owner) dan I (Investor).
Apa yang membedakan dua kuadran ini, bisa di ilustrasikan sebagai berikut :
Kuadran Kiri (Penghasilan Aktif), 90% orang di dunia berada di kuadran ini.


Di kuadran ini, untuk mendapatkan penghasilan kita harus bekerja. Dengan BEKERJA kita memperoleh PENGHASILAN/UANG, dengan penghasilan itu kita bisa mewujudkan RENCANA MASA DEPAN. Mungkin rencana masa depan anda ingin menyekolahkan anak ke sekolah yang terbaik. atau jalan-jalan keluar negeri. Tidak ada yang salah dengan pola kerja seperti ini, tetapi mengandung sebuah resiko.
Resiko yang akan ditimbulkan yakni, apabila suatu saat nanti kita tidak bisa bekerja lagi. Entah itu dikarenakan perusahaan tempat kita bangkrut, di PHK, faktor usia, atau mungkin sakit berkepanjangan. Jika hal ini terjadi berarti secara otomatis PENGHASILAN pun terputus, dengan tidak adanya penghasilan maka RENCANA MASA DEPAN kita menjadi sebuah tanda tanya besar. kelangsungan hidup akan menjadi kacau. Biaya sekolah anak akan terputus, dan rencana lain pun tidak akan mungkin bisa terealisasi.

Jika ini menjadi hal yang di takutkan coba Anda melihat kuadran yang lain yang mungkin akan menjadi solusi bagi kehidupan Anda.
Kuadran Kanan (Penghasilan Pasif), 10% orang di dunia berada di kuadran ini.


Pola kerja kuadran ini sangat berbeda dengan kuadran kiri. di kuadran ini kita di ajak untuk membangun sebuah ASET. Dari ASET yang telah di bangun, nantinya akan menjadi sumber penghasilan Anda. Di kuadran ini kita juga awalnya harus BEKERJA juga, namun kerja yang dilakukan adalah membangun ASET.
ASET bisa diartikan sebagai sesuatu yang bisa memberikan penghasilan kepada Anda. Jika kita lihat secara sepintas mungkin tidak jauh berbeda dengan pola di kuadran kiri. Jika suatu saat nanti, ASET Anda telah terbentuk, maka ASET Anda akan memberikan penghasilan yang terus menerus. Penghasilan ini tidak akan pernah berhenti walaupun Anda tidak terlibat didalamnya. Dengan artian, walaupun Anda telah memutuskan untuk berhenti bekerja, maka ASET memberikan penghasilan kepada Anda. Dengan begitu maka rencana masa depan Anda pun lebih terjamin.
Menarik bukan jika Anda memiliki sebuah ASET yang nantinya dari ASET tersebut akan memberikan penghasilan terus menerus kepada Anda. Anda bisa melakukan apapun yang Anda mau. Yang pastinya, Anda akan Bebas Waktu dan Bebas Financial.
Lalu mungkin yang menjadi pertanyaan besar di benak Anda bagaimana caranya membangun sebuah ASET, agar ASET yang dibangun akan memberikan penghasilan terus menerus. Silahkan Anda pilih topik "Cara memilih sebuah Aset" di blog ini.
Selamat mencoba….!

Sebuah Ilustrasi

CICAK VS LABA-LABA
Mungkin Anda sering mendengar atau melihat berita di TV tentang Cicak versus Buaya, tapi kali ini kita bukan membahas tentang perseteruan tersebut. Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang kehidupan seekor cicak dan Laba-laba. Belajar bagaimana cara mereka melangsungkan hidup, serta apa saja perbedaan dari kedua mahluk ini. Hal ini cukup menarik untuk di simak. Cicak melangsungkan hidupnya dengan mengandalkan kemampuannya yang terbatas. Mereka merayap di dinding lalu menggunakan lidahnya untuk menangkap mangsa. Sementara itu, laba-laba menggunakan kemampuan yang berbeda, dia menggunakan jaring untuk menangkap mangsanya. Dari kedua binatang ini manakah yang lebih produktif dan lebih cerdas memperoleh makanannya?

Seekor cicak dalam melangsungkan hidupnya setiap hari harus bekerja. Hasil kerja cicak bisa langsung terlihat saat itu juga. Ketika cicak butuh makan, cicak langsung berburu mangsanya. Berbeda dengan cicak, laba-laba butuh waktu yang cukup lama dalam memperoleh makanan, karena laba-laba harus membuat jaring terlebih dahulu. Setelah jaring terbentuk maka laba-laba akan menunggu apakah jaringnya menghasilkan tangkapan. Butuh kesabaran dan waktu yang lebih lama untuk memperoleh makanannya.

Seekor cicak akan terus bekerja untuk mendapatkan hasil. setiap hari ia harus menangkap mangsa demi kelangsungan hidupnya. Tapi laba-laba tidak demikian, ia cukup bekerja sekali saja membangun jaring. Setelah jaringnya jadi maka dari jaring tersebut akan menghasilkan makanan untuk laba-laba. Laba-laba tidak perlu risau dengan makanannya karena jaringnya produktif dalam menjerat mangsa. Ketika jaringnya menghasilkan makanan untuknya, laba-laba bisa membangun jaring yang lain untuk mendapatkan lebih banyak makanan.

Ketika tidur cicak tidak produktif, karena cicak akan produktif jika ia bekerja. Namun laba-laba tetap produktif walaupun ia tidur sekalipun. Karena jaring-jaring yang di buatnya terus menerus menghasilkan makanan untuknya. Selain itu kemampuan cicak menangkap mangsa sangat terbatas. Ia hanya bisa mengandalkan kemampuannya sendiri, mulutnya cuma bisa menangkap satu mangsa saja. Tapi tidak bagi laba-laba, Ia bisa menangkap 5 mangsa sekaligus dengan jaringnya. bahkan jaringnya bisa menangkap lebih banyak lagi. Tentunya dengan menggunakan jaring, seekor laba-laba tidak perlu dengan susah payah menangkap mangsanya.

Cicak tidak bisa menyimpan hasil kerjanya, sehingga ia harus bekerja terus menerus. Cicak tidak memiliki kebiasaan menyimpan makanannya karena keterbatasan tangkapannya. Laba-laba terbiasa menyimpan makanannya untuk beberapa hari, karena hasil yang di dapat lebih banyak dari apa yang di butuhkannya.

Ketika seekor cicak mati, dia tidak mewariskan apapun untuk anaknya.,tapi laba-laba mewariskan jaringnya ke anak-anaknya. Itu berarti kelangsungan hidup anak laba-laba lebih terjamin.

Dari ilustrasi ini, kita bisa mengambil gambaran bahwa kita membutuhkan suatu cara untuk mendapatkan penghasilan terus menerus tanpa harus kita bekerja. Membangun sebuah jaring seperti apa yang dilakukan laba-laba, dengan jaring ini akan terus menerus memberikan penghasilan. Pelajari blog ini untuk mengetahui bagaimana cara membangun jaring laba-laba anda sendiri.

========================================================

PIPO VS EMBRO
Dahulu kala, tersebutlah dua orang sahabat yang tinggal di sebuah desa. Dua sahabat ini bernama PIPO dan EMBRO. Mereka adalah seorang pekerja keras. Suatu ketika, kepala desa memberikan sebuah peluang kepada warganya, saat itu desa mereka membutuhkan air. Barang siapa yang bisa membawa air dari gunung ke desa tersebut maka akan diberikan bayaran sesuai dengan ember yang di bawanya.
Mereka berdua mengambil kesempatan itu lalu bergegas untuk menyiapkan ember mereka. Mereka mulai melakukan pekerjaannya sebagai pengangkut air. mengangkat air dari gunung ke penampungan air di desa, Hari demi hari mereka lalui, tiba-tiba PIPO menemukan sebuah ide. ide itu adalah sebuah ide saluran pipa. Pipa ini akan mengalirkan air dari atas gunung ke desa mereka. dengan demikian mereka tidak harus bersusah payah mengangkat ember lagi. Ide ini di tunjukkan ketemannya EMBRO, namun EMBRO tidak menyutujui ide tersebut karena EMBRO merasa tubuhnya mampu untuk mengangkat ember setiap hari.
Akhirnya PIPO bekerja untuk mewujudkan apa yang di rencanakannya. Di hari-hari biasa, PIPO mengangkat ember dari gunung kedesanya, begitu juga EMBRO, mereka berlomba-lomba mengangkat ember setiap hari. Namun di sela-sela kesibukannya, PIPO membangun sebuah saluran pipa. Sementara itu EMBRO tidak mau kalah, EMBRO justru memperbesar embernya agar air yang di bawa semakin banyak.

Hari demi hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. PIPO terus mengerjakan saluran pipanya. Tanah yang berbatu terus di cangkulnya, banyak hinaan dari warga yang menyebutnya PIPO si manusia pipa. Ejekan itu tidak menyurutkan semangatnya, karena ia tahu suatu saat nanti ketika saluran pipanya berhasil di bangun, ia akan mendapatkan sesuatu yang sangat berharga. Sementara itu EMBRO dengan kemampuan tenaganya, kini dia sudah memiliki rumah baru dan gaya hidup mewah.
hari berganti hari bulan berganti bulan, akhirnya saluran pipa yang di bangun PIPO pun jadi. Kini air dapat mengalir terus menerus ke penampungan air di desa, PIPO tidak harus mengangkat ember lagi. Air mengalir tiada hentinya. Disaat PIPO sedang menonton TV, tamasya, dan tidur pun, PIPO masih bisa mendapatkan penghasilan, karena saluran pipanya terus menerus mengalir ke bak air di desanya.
Di lain pihak, EMBRO mulai kelelahan di karenakan tenaga yang di milikinya berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Raut-raut di wajahnya terlihat kelelahan. Walaupun demikian EMBRO harus terus bekerja guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Sementara PIPO dengan asyiknya menikmati waktu karena ia tidak harus bekerja keras lagi.
Dari Ilustrasi ini jelaslah sudah bahwa kita tidak bisa selamanya bekerja. Ada saatnya ketika usia kita tua atau sesuatu menimpa diri kita, kita tidak mampu bekerja lagi. Kebanyakan orang bekerja keras dan lupa membangun saluran pipanya sendiri.
Jika anda perhatikan, di sekitar kita sangat banyak sekali EMBRO yang berangkat dari jam 8 pagi dan pulang di sore hari. Bekerja terus menerus setiap hari, terkadang untuk meningkatkan penghasilannya mereka harus lembur sampai larut malam. Sama seperti apa yang dilakukan EMBRO, untuk meningkatkan penghasilannya EMBRO memperbesar embernya dan bekerja lebih lama lagi.
Coba anda lihat apa yang di lakukan PIPO, dia tidak menghabiskan waktunya untuk terus bekerja. PIPO sadar bahwa tidak selamanya dia bisa bekerja. PIPO dengan bijaksana mampu memanfaatkan waktu luangnya untuk membangun sebuah saluran pipa. Dengan kerja keras dan ketekunan, akhirnya saluran pipa itupun jadi. Kini saluran pipanya terus memberikan penghasilan kepadanya.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda seorang pembuat pipa ataukah pembawa ember?
Jika Anda berminat untuk membuat sebuah saluran pipa keuangan Anda sendiri, Anda bisa mempertimbangkan bisnis yang kami tawarkan ini. Anda bisa mempelajarinya di blog ini.
Selamat mencoba…!